-Surat Misterius-
Dua surat diterima
pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru
diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada.
Yang Terhormat :
Dimas Arga Atmaja, M.E
Hanya namanya saja
yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas
enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut
kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.
‘AKU SUDAH TAHU!’
Begitu isi kalimat
yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa
saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang
diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti
berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi.
Mau tidak mau
ingatan Dimas kembali pada sms yang diterimanya sehari sebelum pembunuhan. Susi
memintanya datang dimalam tepat saat wanita cantik itu terbunuh. Dimas memang
bermaksud untuk menemuinya, tapi sebelum itu ada hal yang perlu dipersiapkan.
Sebuah cincin, dengan hati yang mantap, dipilihnya satu cincin yang paling menarik
untuk Ia serahkan malam itu pada Susi, Wanita yang selama ini berhasil
membuatnya jatuh hati.
Setelah menerima
sms dari Susi sore itu, Dimas merasa perlu segera menyampaikan perasaannya,
usianya sudah lebih dari matang untuk menjalin hubungan yang serius. Namun
sayang, andaikan saja Ia datang tepat waktu, mungkin kejadian itu tak akan
menimpa Susi. Selesai memilih cincin yang rencananya akan diserahkan malam itu,
Dimas memilih jalan yang dipikirnya lebih cepat sampai ke tempat tujuan
mengingat setengah jam sudah berlalu dari waktu pertemuan yang ditentukan. Ia sudah
sangat terlambat, alih-alih dapat menghemat waktu perjalanan justru mobilnya terjebak
macet sebab didepan sana terjadi kecelakaan, Sebuah truk menabrak pejalan kaki. Belakangan baru Ia ketahui bahwa yang ditabrak adalah karyawannya sendiri. kondisi saat itu semakin lengkap
dengan turunnya hujan lebat. Cintanya pupus sebelum disampaikan, ibarat bunga
yang baru akan mekar namun dengan tega dipangkas oleh tukang kebun.
“Siapa pengirim
surat ini?” Dimas bingung.
“Mungkin yang dimaksudkan
adalah pelaku pembunuhan. Bisa jadi seperti itu” Pikirnya.
-------
Surat kedua juga
sampai ditangan laki-laki yang telah membunuh Susi. Berbeda dengan reaksi Dimas
yang bingung ketika membaca isinya, justru laki-laki pembunuh itu malah terpancing
emosi. Ia merasa diancam, dengan surat tersebut.
‘AKU SUDAH
TAHU!!!’
Dibacanya lagi
kalimat singkat itu. Dalam sekejap Ia merasakan darah dalam tubuhnya memanas dan jantungnya
berdetak lebih cepat. Dengan satu gerakan kertas berwarna Abu-abu itu berubah
bentuk, ronyok tak lagi rapi, kemudian berpindah ketempat sampah.
“Siapa pengirim
surat ini, Apa yang diketahuinya?” Desisnya pelan, rahangnya mengeras menahan
amarah.
“Apakah orang ini
tau kalau Aku yang telah membunuh Susi atau apakah dia tau tentang dokumen yang
kucari?” Tanyanya semakin penasaran.
“Mungkinkah orang
itu, apa dokumen penting yang kucari sudah ada ditangannya? Tidak mungkin!” Ia merasa yakinnya.
Dugaannya bahwa
surat itu dikirim oleh target nomor satu yang belum dapat diselesaikannya malam
itu. Dimas. Selama ini Ia belum membunuh Sang manager karena masih mencari
dokumen penting yang berhasil dicuri oleh Susi dari ruangannya. Tapi jika
kondisi menjadi semakin rumit, maka kali ini Ia akan menghabisi target dalam
waktu dekat. Agar tak ada lagi yang menjadi penghalang baginya untuk meraih
tujuan utama.
-------
Jauh dari ruangan tempat Dimas dan laki-laki pembunuh itu berada, senyum penuh arti hadir dibalik topeng
tersembunyi. Membayangkan reaksi yang lahir dari kedua orang yang disapanya
melalui surat misterius tanpa nama.
Bersambung…
Nantikan kisahnya di Topeng Bag.10
Waduh, makin penasaran saja nih
BalasHapusWaduh, makin penasaran saja nih
BalasHapusYuk.ditunggu klanjutannya mba. 😀
BalasHapusAaarrrghh.. Copot dong topengnyaa.
BalasHapusHehehe..mesti panggil peterpan dong ya. Suruh nyanyi dulu. Hehehe.😀😀
HapusTunggu, tunggu, apa itu rekasi?
BalasHapusMakasih mba, maksudnya reaksi. Sudah saya perbaiki. 😳😆😆
HapusPenasaran...
BalasHapusSiapa pengirim surat itu ya???
Penasaran...
BalasHapusSiapa pengirim surat itu ya???
seruu mbk na, penasaran 😱
BalasHapusWah keren
BalasHapusSemakin bikin penasaran saja
Betul...bikin penasaran...hehe
BalasHapusKesatria bertopeng... Hmn...
BalasHapusSiapakah ia?
Tulisannya ditambah2 dikit, mba.. Bikin PNs (penasaran)..
Zorro ..
BalasHapusPahlawan bertopeng.
Tokoh idola saya wkt kanak2
sama mas..itu juga film kesukaanku
Hapusmikir ceritamu yg berhenti di tengah jalan, perutku jadi mual Na...
BalasHapusSabar ya pak, saya juga ikut pusing nih. hehehe
HapusWalah... Tebakanku salah...😂😂😂
BalasHapusGak salah kok mba, cuma meleset. #Ehh..hehehe
Hapus