-Yang
Tersembunyi (2)-
Jika sebutan
Monster Harpy itu layak ditujukan padanya karena
watak keji yang Ia miliki, maka sah-sah saja baginya. Sejak kecil Ia menerima
banyak rasa sakit dan penderitaan baik fisik maupun mental. Dia juga yang
menjadi sasaran empuk pelampiasan buah kekesalan dan permasalahan. Lahirnya
adalah sebab kutukan dan sumpah serapah keji lagi hina.
Rhea, sisi
kepribadian yang tersakiti. Kehadirannya pertama kali dalam hidup Hera adalah
sejak gadis malang itu masih berusia 10 tahun. Bermula setelah Ibu angkatnya
yang sedang mengandung saat itu meninggal dalam sebuah kecelakaan. Hera dianggap
sebagai pembawa sial. Perlakuan kasar dari orang tua angkatnya membuat Hera
kecil menciptakan sosok pelindung untuknya, menemaninya atau lebih tepat
menggantikan posisinya.
Kehadiran Rhea
semakin kuat saat Hera dipukul habis-habisan oleh ayah angkatnya karena melukai
adik kecil, Didi. Trauma atas perilaku menyakitkan diambil alih oleh Rhea
karena kemampuannya untuk bertahan sangat baik. Namun saat itu Rhea dapat
menguasai diri hingga sakit yang ia rasakan dari hukuman yang diterimanya tak
menimbulkan kekacauan.
Kepribadian Rhea
selanjutnya utuh menjadi sangat bengis, ketika percobaan pemerkosaan dilakukan
oleh salah satu anak buah rentenir yang mengacak-ngacak rumah pak Masdi.
Setiap kali merasa
terancam dan ketakutan, kehadiran Rhea tak akan dapat dihalangi. Ia adalah
sosok yang kuat lagi mengerikan, yang lahir dari rasa sakit akibat trauma
penderitaan yang Hera alami selama ini. Namun, Rhea sangat membenci Hera yang
lemah, karena gadis itu menerima semua perlakuan jahat orang lain terhadapnya
dengan diam. Hal ini bertolak belakang dengan kepribadian
Dua petugas
penyidik duduk dengan tenangnya diruang tunggu. Sesekali pandangan mereka
beralih pada telpon genggam untuk memeriksa pesan yang masuk.
Bobby meluruskan
kakinya, sambil melakukan gerakan ringan untuk meregangkan otot-ototnya.
Sedangkan Rudi memilih diam sembari menutup mata, berharap kantuknya bisa
hilang selama menunggu dokter datang.
Pukul 9 pagi ini
mereka membuat janji dengan dokter yang menangani kejiwaan Hera. Sejak kejadian
penculikan itu, kasus pembunuhan mulai terurai sedikit demi sedikit.
“Pagi Dokter” Sapa
Bobby saat dokter Yuri menemui mereka.
“Pagi, silahkan!”
Dokter Yuri mempersilahkan dua petugas tersebut duduk.
Pertemuan kali ini
untuk memastikan kondisi Hera dan kesiapannya untuk memberikan keterangan.
Namun sangat disayangkan, saat ini gadis itu belum bisa diajak bekerjasama.
Kondisinya yang masih belum stabil menjadi alasan utama.
-----
Kamar tempat Hera
dirawat merupakan ruang isolasi. Hanya ada Hera didalamnya. Tempat tidur yang
menyatu dengan dinding dirancang khusus untuk ruangan tersebut. Jendela
berlapis teralis kokoh memberikan sedikit warna selain putih yang mendominasi.
Walau terisolasi, sinar matahari masih tetap bisa bebas masuk kedalamnya,
memang tak sembarang orang bisa masuk, bahkan perawat sekalipun. Penanganannya
cukup serius mengingat kondisi mental pasien yang buruk.
Gadis malang itu
masih menutup mata rapat-rapat, tangannya bersedekap menyilang didepan dada,
sedangkan ujung lengan bajunya yang panjang memeluk tubuh dan terikat kuat
dibelakangnya. Wajah pucat itu kini menempel di dinding sudut ruangan mencari
hawa dingin sisa-sisa embun pagi yang terserap sejak matahari memulai hari.
Hera yang kini
dikenali sebagai Rhea menolak untuk tidur. Ia terus menjaga kesadarannya sejak
ia masuk dalam ruangan ini. Rhea tidak akan memberi kesempatan bagi sisi-sisi
kepribadian lainnya untuk muncul. Hingga siapapun yang masuk ke dalam ruangan
untuk memberikan obat akan mendapatkan sambutan yang tidak menyenangkan
darinya.
Hanya ada aku
disini. Batin Rhea bersuara.
Dan diluar sana,
seorang laki-laki yang berjalan keluar dari gedung tempat Hera dirawat bertekad
dalam hati. Hera, Aku akan
menjagamu!
Bersambung…ke Topeng (bag.18)
#OneDayOnePost
#Edisi Cerbung
Siapa lelaki itu
BalasHapusDimaskah?
BalasHapusOwh Rhea، kepribadian Hera yang lain...
BalasHapusKepribadian ganda... Suka mbak na.....
BalasHapusKereeen tulisannya..
BalasHapusuda semakin lihai
BalasHapusMasih apalah apalah ini BOS. 😔😀
Hapustulisanya naksir keren
BalasHapus