-Perubahan-
Kamar putih berukuran 3x3 meter tampak terang bukan karena
cahaya lampunya yang menerangi, namun sinar matahari bebas masuk menembus kaca
jendela lengkap dengan teralis kokoh yang melapisi. Lorong diluar ruanganpun
lenggang, sepi tak ada suara langkah kaki.
Hera masih menutup mata rapat-rapat, tangannya bersedekap menyilang
didepan dada, ujung lengan bajunya yang panjang memeluk tubuh dan terikat kuat dibelakangnya.
Wajah pucat itu kini menempel di dinding sudut ruangan mencari hawa dingin
sisa-sisa embun pagi yang terserap sejak matahari memulai hari.
“Apa saya belum bisa menemuinya?” Tanya seorang laki-laki pada
perawat yang sedang berdiri tak jauh dari ruangan tempat Hera dirawat.
“Maaf Pak, saat ini pasien belum bisa dikunjungi” Tolak
perawat tersebut dengan suara ramah.
“Baiklah, mohon hubungi saya jika kondisi pasien sudah
membaik!” Pinta lelaki itu dengan harap.
Laki-laki itu melangkah keluar gedung, hatinya enggan meninggalkan
rumah sakit ini. Jika saja diizinkan, Ia ingin menunggu disini. Tempat dimana
Hera dirawat untuk kebaikan mental dan jiwanya.
*****
Dimas hendak bertanya kepada Hera yang mengantarkan surat
misterius tersebut, karena surat pertama dan kedua itu diserahkan oleh Hera.
Berharap Ia tau dari siapa surat itu diterima atau bahkan mungkin tau siapa
yang mengirimnya.
Setelah mendapat surat itu, Dimas bergegas keruangan Anton dan
memberitahukan isi surat yang diterimanya.
“Anton..kamu benar. Lihat.., aku mendapat surat misterius itu
lagi!” Seru Dimas seraya menyerahkan surat yang diterimanya ketangan Anton.
Anton membaca surat itu dengan seksama, berbeda dari yang
diterimanya. Jelas ini hanya berupa peringatan untuk berhati-hati.
“Jadi apa yang akan kau lakukan?” Tanya Anton kemudian.
“Aku hendak mencari Hera, karyawan yang menyerahkan surat ini.”
Jawab Dimas.
“Kenapa?” Tanyanya heran.
“Yang pasti dia tau, siapa yang menyuruhnya mengantarkan surat
ini.” Jelasnya lagi.
Berbeda dengan Anton, ketika tahu siapa yang mengantar surat
tersebut dari Dimas, Ia malah berpikir bahwa Hera hanya karyawan magang yang
sudah menjadi pekerjaannya menjalankan tugas apapun termasuk mengantar surat ke ruang
kerja atasannya. Gadis itu tak mungkin tau apa-apa.
Sehari setelah surat misterius itu diterima, Hera menghilang. Dalam tiga hari tak ada kabar yang menerangkan kemana Ia pergi. Sasa yang merupakan teman satu kostnya juga heran akan raibnya tetangga sekaligus teman anehnya itu.
Heraa kemana ? Ah khawatir
BalasHapusngilang, dan tiba tiba ada di rs?
BalasHapusKasihan si Hera, lgi2 hari menderita lgi.. Hmn..
BalasHapusHera lagi liburan, ya... hihi
BalasHapusSemoga hera tidak kenapa2...
Hera di apakan siapa?
BalasHapusJangan-jangan...
BalasHapusdeuh, di RS...semakin rumit ya konfliknya
BalasHapusHera ...
BalasHapusSelalu bergetar setiap baca cerita topeng ini. Nama itu penyebabnya ..
ada yg baper sepertix..
Hapus:)
Itu kenangan masa lalu Mas Heru, mba. Hehehe
HapusKenapa Hera dimasukin RSJ mbak Na??
BalasHapusNanti ada di episode akhir. ini bocoran aja. hehehe
Hapus