Langsung ke konten utama

Topeng (bag.14)

-Kesaksian-

            Kisah sebelumnya Hera menghilang selama tiga hari (disini).
           



Dikantor Polisi


Area imajinasi dan area ingatan dalam otak manusia itu berbeda, ingatan terbentuk diotak besar sedangkan kreativitas dan imajinasi diatur diotak depan. Namun, respon yang tidak disadari juga bisa muncul. Sederhananya, jika orang yang tidak terlatih, dia akan melakukan kebiasaan kecil saat berbohong seperti bola mata berputar ke kiri atau memainkan sesuatu ditangan dan reaksi lainnya.

“Reaksi ini tidak kita dapatkan dari gadis itu!” Ungkap Bobby pada rekannya.

“Lalu bagaimana pendapatmu tentang mimpi pembunuhan yang dialami gadis itu, apa kau percaya?” Tanya Rudi sedikit protes.

“Aku juga tidak yakin, mungkin itu hanya sekedar halusinasi.” Seru Bobby kemudian.

“Ini memang bukan spesialisasiku, penurunan aliran darah diotak menyebabkan Temporary Bloody Flux, sehingga konsentrasi Glutamic Acid di Synapse meningkat. Sederhananya kau taukan kalau diotak terdiri dari banyak Neuron?” Tanya Bobby pada rekannya untuk memastikan agar penjelasannya nanti bisa disimak dengan baik.

“Iya, aku tahu!” Jawab Rudi mantap.

“Nah, informasi yang dihantarkan tergantung dari stimulasi listrik diantara Neuron. Diantara sel itu sendiri terdapat celah, itulah yang disebut Synapse. Materi penghantar syaraf di dalam Synapse tergantung pada stimulasi yang menghantarnya. Bila darah dalam kepala tidak tersalurkan karena pukulan dikepala atau Cardiac Infraction, materi penghantar syaraf di Synapse akan terbentuk sangat banyak. Jika ini terjadi, Neuron bisa mati. Materi Endogenous Ligand akan terbentuk, inilah yang akan menjadi masalah karena halusinasi bisa timbul dari sini.” Jelas Bobby panjang lebar yang hanya ditanggapi oleh rekannya dengan anggukan berkali-kali. Bobby memang yang paling detil dan lihai dalam menjelaskan hal-hal rumit seperti ini. Alasan itu pula yang membuat Rudi semakin mengagumi sosok Bobby.

“Baiklah, kita tau gadis itu ditabrak bertepatan dengan waktu pembunuhan korban bernama Susi terjadi. Mungkin kondisi yang kau jelaskan tadi bisa dialami pada mimpi berikutnya dimana Mita menjadi korban kedua. Karena dia mengalami apa yang disebut dengan halusinasi tadi. Lantas, untuk mimpi pertama pembunuhan Susi bagaimana? Tak ada keterangan kalau gadis itu mengalami cedera kepala sebelumnya, kan?” Ujar Rudi semakin bingung.

Sesaat ruangan itu terasa sunyi, hanya ada hembusan nafas yang mengeluarkan asap-asap rokok ke udara silih berganti dari mulut kedua penyidik itu.

Pernyataan Hera tentang mimpinya terkesan tidak masuk akal. Gadis itu kini menjadi saksi dan sudah dua hari dimintai keterangan oleh para penyidik.

Bobby yakin pasti masih ada hal yang disembunyikan dari gadis yang bernama Hera itu, bahkan bisa jadi sangat banyak. Firasatnya mengatakan bahwa ada permainan dibalik semua ini. Di satu sisi Ia yakin bahwa gadis itu tidak berbohong, namun disisi lainnya ada sesuatu yang belum dapat Ia ungkap dengan jelas.




Bersambung ke Topeng bag.15

Komentar

  1. wah, hera akhirnya bercerita ttg mimpinya

    BalasHapus
  2. Gk di cerita, gk di kehidupan nyata, Hera memang gadis yg misterius.
    Mbk Niena mengingatkan saya .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehemm..ehemm..iyaa, ada yang baper nih ingat masa lalu. hehhe

      Hapus
    2. Semakin seru Dan bikin penasaran

      Hapus
  3. Semakin menegangkan aja ni.. (^_^)
    Nyandar dulu nunggu kelanjutannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe..silahkan nyandar dikursinya Mas Aim.😄😄

      Hapus
  4. Polisinya pinter kayak dokter.. Hehehe

    BalasHapus
  5. Penyelidikan yang masih terus berjalan. itu si Hera kmn kemaren? Hehe

    BalasHapus
  6. Bagian analisis otaknya kereeennn...👍👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng (bag.6)

-Topeng Ambisi- Seorang laki-laki tergesa-gesa memasuki ruangannya, setengah berlari Ia menghampiri meja kerja dan dengan kasar menarik satu persatu laci-laci yang tersusun rapi pada bagian bawah meja, kemudian mengobrak-abrik isinya. Ketika yang dicari belum ditemukan, Ia beralih pada lemari yang berada di belakangnya. Hal yang sama dilakukan, Ia pun mengacak habis isi lemari untuk mencari sesuatu yang amat berharga baginya.  "Dimana dokumen itu..kurang ajar!" Makinya pada seseorang yang ada dalam pikirannya. "Baiklah..jika ini pilihannya, akan kuturuti permainannya" Desisnya dengan rasa kesal yang tertahan. Ia tahu, wanita itu tak main-main dengan ancamannya tadi siang. Ambisinya yang terlalu besar dan menggebu-gebu secara otomatis memutuskan hubungan Simbiolis Mutualisme yang selama ini telah mereka jalin sejak setahun terakhir.  Jika bukan karena Mita yang dengan sembunyi-sembunyi memberitahukan padanya bahwa dokumen penting itu telah

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indonesia, J

Topeng (bag.3)

-Masa Lalu- Hera kecil sering kali di- bully oleh teman-temannya. Kala itu ia berusia 8 tahun, tubuhnya yang kecil dan lemah membuat ia menjadi sasaran empuk. Tidak ada satupun yang dapat membantunya, lebih tepatnya tidak ada yang mau. Sepulang dari bermain, sambutan kasar juga ia terima dari keluarga, tepatnya keluarga angkat. Hera diadopsi pada usia 2 tahun. Dengan niat sebagai pancingan agar kedua orang tua angkatnya bisa segera mendapat momongan. Tapi usaha ini belum menunjukkan hasil seperti yang diinginkan.  Saat Hera berusia 10 tahun Ibu angkatnya pun hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu selama 9 tahun, sebelumnya beberapa kali Ibu angkat Hera ini sudah pernah hamil, sayangnya setiap kali hamil justru ibunya juga mengalami keguguran lagi dan lagi. Kehamilan ketiga kali ini dijaga ketat dan ekstra hati-hati, namun takdir berkata lain, saat ibu angkatnya mengandung pada usia kehamilan 8 bulan, kecelakaan tragis menyebabkan nyawa ibu dan calon adiknya itu melayang. Duka