gbr: Lisza21.Wordpress.com |
Kau benar-benar membuatku mabuk. Antara sadar dan tidak aku mengikuti jejak-jejak samar. Mencarimu.
Firasatku, sebentar lagi akan sampai. Di depan sana, ada jurang dengan selimut kabut tebal. Katanya jurang itu tidak berdasar. Jika jatuh, maka jatuhlah dalam damai.
Disana, aku memilih dan mencari posisi di tepi bibirnya, memungut puing-puing nafas.
Pada hidup, ada lelah, lesu luar biasa, bahkan putus asa. Kususun menumpuk hingga tercipta satu kastil megah.
Kutatap langit lekat-lekat. Mencari kamu yang beribu detik aku rindu.
Pintu langit kuketuk. Tak ada jawaban, seketika kabut menjadi gelap, angin kencang, diatas sana raksasa mengambang, hitam, diiringi kilatan api dan gelegar batuknya yang garang.
Hujan datang, tombak-tombak runcingnya kusesap menjadi tangis tak terlihat. Lalu kupinjam selendang kilat, mencambuknya sekali ayun hingga runtuh kastil megah yang kusebut lara.
Benarlah kata orang, hadirmu dapat menghapus jejak keresahan, kerinduan, sekaligus penawar racun kenangan.
Puas kujalin kebersamaan dalam rinai hujan. Saatnya pulang, tapi kaki ini hanya diam. Bujuknya merayuku masuk ke jurang. Menjemput kedamaian.
----------
Panasea : Obat untuk semua penyakit atau kesulitan.
#MU6
Aku suka tulisan mbak na...
BalasHapusMakasih, mba Lisa.
Hapusyey...
BalasHapusYeeeyy..hujaann
Hapuskerennnn
BalasHapusMakasih, bang Ian.
HapusIni kali yng buat dia bilang baper
BalasHapusLaper, wie.
HapusHahahaha
BalasHapusAih... dalem banget
BalasHapusJurangnya dalem, mba. Ahahaha.
HapusSenangnya mba Wid, kalau hujan.
BalasHapusKeren, ka Na
BalasHapusMakasih, Mba Nadilla. 😀
HapusObat galau apa yah Kak Na ?
BalasHapusDzikir dan doa, ka Gilang... Ahihi
HapusObat galau apa yah Kak Na ?
BalasHapusEs cendol boleh, es cincau juga bisa.
Hapus