Langsung ke konten utama

Nikmat-Nya

Semangat beribadah bisa jadi adalah "Jawaban" Allah.
Bukankah Allah pulalah yang memberi petunjuk sehingga kita rajin beribadah?
Karena itu bersyukurlah bila kita mampu beribadah.
Itu adalah nikmat dari-Nya.
(dikutip dari hikmah pencerah hati Sufi Rumi)


Ada manusia yang Allah beri dan Allah sayang
Ada manusia yang Allah beri tapi tak Allah sayang
Ada manusia yang tak Allah beri tapi Allah sayang
Ada manusia yang tak Allah beri dan tak Allah sayang

Nikmat tak melulu soal harta ataupun makanan berlimpah yang lezat tiada tara, bukan..!
Nikmat itu rasa, kemudian akan mengurai kebahagian, ketenangan, keceriaan, kehangatan dan hal baik lainnya. Rasa itu lahir dari syukur dan ikhlas menerima. Jadi kembali lagi ini berhubungan dengan hati.

****

Nuna hampir setahun mengalami kegersangan qalbu, malas menjalankan ibadah, seperti tilawah, puasa sunnah, sholat malam dan sholat dhuha, jangan ditanya apa dia masih menjalankan rutinitas dzikir pagi dan petangnya, Tidak!, itu tidak lagi di lakukannya. Syukurlah sholat wajib masih tetap terjaga.

Ini bermula dari tertariknya Nuna dengan drama korea. Episode-episodenya yang panjang menampilkan wajah-wajah mulus cantik dan tampan. Nuna mulai menggeser arah, dunianya dipenuhi hal-hal berbau Korea. Jika dipikir-pikir, drama korea (drakor) sama saja dengan drama-drama lainnya, sama-sama hiburan yang jika diturutkan akan menyita banyak waktu, sedang hati tak akan tenang jika kisah yang ditonton belum selesai, kalaupun sudah selesai, maka nafsu menuntut untuk melanjutkan judul drama-drama lainnya, selanjutnya dan seterusnya.

Ibarat anak panah yang lepas dari busurnya, begitu pula Nuna. Terlena dengan gemerlap dunia persegi yang disebut dengan layar monitor. Namun sejauh-jauhnya anak panah, ia akan berhenti pada sasarannya, tepat ataupun tidak. Sama halnya dengan Nuna, Ia membentur tembok fitrahnya sebagai manusia, Bosan. Kata yang akan ditemukan tatkala seringkali melakukan suatu hal berulang-ulang.

Ketika Nuna mengalami kebosanan, ia sadar hatinyapun gersang, celakanya.. ketika ada niat untuk kembali ke rutinitas ibadah seperti sediakala, Nuna tak bersegera, sehingga setan bersorak riang gembira menyambut kemenangan. Nuna bergerak lamban menuju titik paling nadir melemahnya iman.

Nuna berduka, imannya kini mendekati koma, dengan sisa tenaga ruh yang ada Ia bergerak lamban menuju perbaikan. Jatuh bangun ia ingin mendekat pada Tuhan. Berlatih kembali menata ibadah-ibadah sunnah yang pernah diabaikan.

Tuhan tau, namun menunggu. ujian diberikan pada hambanya yang beriman. Ujian itu bukan saja kepedihan dan kesakitan, namun kelalaian juga hal paling mengerikan jika dilakoni tiap-tiap jiwa ber-Tuhan.

Tuhan tau, namun menunggu. Dengan semangat ibadah bisa jadi itu adalah "Jawaban" Nya.
Bukankah Dia pula yang memberi petunjuk sehingga kita rajin beribadah?
Karena itu bersyukurlah bila kita mampu beribadah, jelas itu adalah nikmat dari-Nya.


Menikmati hiburan itu tidak dilarang, asalkan jangan berlebihan.
Khawatir jika Nikmat-Nya tak akan dapat kita rasakan kemudian.





Komentar

  1. saya juga suka drakor lho..hehehehehe
    terimaksih bahasannya kali ini, mengingatkan saya untuk intropeksi diri

    BalasHapus
  2. Saya juga mba, suka banget drakor, alhamdulillah bisa melewati masa-masa 'sakau' drakor dengan baik. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indone...

Topeng (bag.7)

-Menemukan Kasih- Dimas baru menyelesaikan pekerjaannya. Walau jam makan siang telah tiba, Ia enggan keluar dari ruang kerja. Selera makannya hilang sejak kekacauan itu menimpa perusahaan. Duduk dan berdiam diri lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu diluar ruangan. Pintu kantornya diketuk, Dimas mempersilahkan masuk. "Dimas..bagaimana kabarmu?" Sapa tamu itu akrab. "Ooh..Anton, Silahkan duduk." Dimas menyambut tamu yang ternyata adalah teman baiknya, dengan wajah senang. "Aku baik-baik saja, tapi seperti yang kau ketahui, perusahaan ini dilanda hal yang tidak menyenangkan."Sambungnya lagi. "Turut prihatin atas musibah yang menimpa bawahanmu. Maaf aku  tidak ada disini untuk membantu saat itu." Anton bersimpati pada temannya. Istirahat siang itu dihabiskan dengan pembicaraan seputar kasus pembunuhan yang menimpa karyawan perusahaan. Sebenarnya Dimas malas membahas hal itu lagi, tapi demi menghargai teman bai...

Topeng (bag.5)

-Dugaan- Dua foto wanita cantik terpajang di dinding ruangan. masing-masing dilengkapi dengan data yang dibutuhkan para penyidik untuk memecahkan kasus pembunuhan yang sedang ditangani. "Diperkirakan pembunuhnya adalah seorang pria muda" Inspektur Bobby membuka suara. "Walaupun tak ada tanda-tanda kekerasan seksual." Sambungnya lagi. "Dilihat dari tempat kejadian, tidak ada tanda-tanda perlawanan dari korban dan sepertinya ini sudah direncanakan." Rudi ikut berkomentar. Inspektur Bobby mengamati lekat-lekat data para korban yang ada ditangannya. Merusak wajah korban setelah kematian, menunjukkan adanya masalah mental yang serius pada pelaku. Begitulah kondisi kedua korban saat ditemukan. Wajahnya disayat seperti hendak membalaskan dendam. Entah apa sebenarnya motif dari pembunuhan ini. Yang jelas kedua korban adalah teman dekat dan juga bekerja di tempat yang sama. "Aku pikir pelaku pembunuhan dari kedua korban ini adalah ...