Langsung ke konten utama

Dipersiapkan Menjadi 'The Best'




Ketika Alam Semesta diciptakan dan bumi termasuk didalamnya, sudah pasti ada tujuan dibuatnya semua ini. Tentu saja ini hanya menjadi hak Allah yang Maha Mengetahui dengan maksud dan keinginan-Nya. Kita..? manusia, adalah salah satu yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah pada-Nya. 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." 
(QS. Adz- Dzariyat:56)

Tidak berhenti untuk sekedar dicipta, manusia pun diberi tempat untuk hidup. Dari luasnya alam semesta dengan milyaran benda-benda luar angkasa yang juga memiliki aneka ragam ukuran, ada bumi yang cocok sebagai tempat tinggal manusia. Lantas apa berikutnya? 

Setelah Allah berkehendak menciptakan manusia dengan kuasa-Nya, tentu saja manusia dipersiapkan menjadi 'the best' (Khairu Ummah) yang siap menebar rahmat bagi semesta. Kita sebut saja ini 'proyeknya Allah'. Membangun Peradaban Madani.

Allah mempersiapkan manusia menjadi makhluk terbaik dengan menurunkan AlQur'an. Inilah sumber ilmu yang akan menjadi pedoman bagi manusia menjalankan 'Proyek Allah'. tentu saja hal ini tertuang jelas dalam AlQuran melalui empat surah yang turun diawalnya.
  • Al Alaq, Bacalah. Allah memerintahkan kita untuk membaca. Kegiatan ini tidak terbatas membaca buku saja, karena perintah pembacaan pertama yang Allah perintahkan adalah membaca diri dan membaca potensi yang kita miliki, kemudian membaca alam disekeliling kita.                                 

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

  • Al Qolam, Pena. Setelah membaca, Allah memerintahkan kita untuk menulis. Menulis apa saja yang telah kita baca. Kemudian, apa saja yang sudah masuk kedalam hati dan pikiran kita itu selanjutnya dituangkan kedalam media berupa tulisan.
وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ
"Demi kalam dan apa yang mereka tulis"

  • Al Muzammil, Orang yang berselimut (Nabi Muhammad saw). Ini adalah perintah untuk mendirikan sholat malam (Qiyamul Lail) yang memiliki tujuan untuk mengasah kemampuan spiritual dengan ibadah, tilawah, dzikir dll. dimana sebelumnya, perintah untuk mengasah kemampuan intelektual (membaca dan menulis) telah diturunkan.
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ
"Hai orang yang berselimut (Muhammad)"

قُمِ اللَّيْلَ إِلا قَلِيلا
"bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)"

  • Al Mudatsir, Orang yang berselimut (Nabi Muhammad saw). Sedangkan ini adalah perintah untuk memulai aksi. Menebar manfaat sebanyak-banyaknya dan menjadi manusia sebaik-baiknya.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
"Hai orang yang berkemul (berselimut),"

قُمْ فَأَنْذِرْ
"bangunlah, lalu berilah peringatan!"





Dari empat surah diatas maka terbukti, bahwa Nabi Muhammad saw. adalah sosok paling berpengaruh dimuka bumi dan menjadi teladan bagi umat ini. 

Selanjutnya, manusia-manusia hebat yang lahir dari agama ini, kita sudah pasti mengenal Khulafaurrasyidin juga sahabat-sahabat yang kemampuannya kita ketahui dari Sejarah Kebudayaan Islam. Kemudian masa-masa peradaban Islam dengan ilmuwan-ilmuwan muslim dan para ulama besar seperti; Umar bin Abdul Aziz, Imam Bukhari, Imam Hambali, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Abdul Latif al Baghdadi, Abu Ma'sar al Bakhi, Al Biruni, Al Khawarizmi serta segudang tokoh lainnya. Jangan ditanya karya-karyanya. Kita semua tau tulisan-tulisan mereka yang menginspirasi kehidupan setelah mereka dan manfaatnya bisa kita rasakan saat ini dan untuk masa nanti.

Berkaca dari mereka, para pendahulu. Betapa ilmu itu tak akan sampai tanpa perantara media kalam, dengan menulis, maka kita mengikuti jejak mereka. Berbagi ilmu dengan jejak-jejak kebaikan. Karena Allah telah mempersiapkan kita menjadi yang terbaik untuk membangun peradaban.

#Salam ODOP




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indone...

Blog Jadi Media Belajar, Kenapa Tidak?

Blog sebagai Media Pembelajaran  Resume ke-5 Gelombang 29 Rabu, 28 Juni 2023 Narasumber: Dail Ma'ruf, M. Pd Moderator: Helwiyah, S. Pd, M.M.  KBMN 29 - Pertemuan kelima dilaksanakan pada Rabu, 28 Juni 2023. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.  Narasumber kali ini adalah seorang alumni KBMN gelombang 20. Beliau adalah Bapak Dail Ma'ruf, M. Pd yang akan membawakan materi 'Blog sebagai Media Pembelajaran'. Dimulai dengan kisah 'nol'-nya dalam dunia menulis, Pak Dail meyakinkan peserta bahwa jika punya niat dan kemauan, maka apa yang dicita-citakan akan terwujud. "Blog dan media pembelajaran itu apa?" Pak Dail memantik pertanyaan untuk mengurai materi yang akan disampaikannya.  Sejarah adanya blog, dikenal pada awal reformasi tahun 1998 oleh Jhon Barger.  Awalnya blog hanya dijadikan sebagai media untuk menulis buku harian, tapi kemudian berkembang hingga menjadi 12 jenis, di antaranya ada blog pendidikan, pribadi, sastra, bertopik, hukum, agama, bisnis...

Topeng (bag.9)

-Surat Misterius-   Ikuti kisah sebelumnya disini Dua surat diterima pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada. Yang Terhormat : Dimas Arga Atmaja, M.E Hanya namanya saja yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.  ‘ AKU SUDAH TAHU! ’ Begitu isi kalimat yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi. Mau tidak mau ingatan Dimas kembali pada sms yang d...