وَلَقَدْ يَسَّرْنَا
الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Qs. Al Qomar: 17, 22, 32, 40)
Sesuai dengan ayat diatas, Allah
telah menjamin kemudahan bagi siapa saja yang mau belajar dan mengambil
pelajaran dari Alquran.
Bagi penghafal Alquran, kemudahan
itu pasti. Sejauh kita memiliki kemauan yang kuat untuk menghafal maka
kemudahan itu akan kita dapatkan.
Walaupun kemudahan itu telah
dijanjikan, namun tidak sedikit pula keluhan akan sulitnya menghafal Alqur'an
didengar. Sebenarnya keluhan akan kesulitan itu adalah bisikan dari setan yang
mengalir dalam darah dan melekat pada dada manusia.
Bagaimana kemudan menghafal Alquran
itu dapat kita peroleh?
1. Pasang niat dan motivasi
Niat ini membantu kita untuk
menghafal, banyak dalam hadist-hadist Rasulullah saw. yang menerangkan
fadilah-fadilah dalam menghafal Alquran, jika kita ingin salah satunya ataupun
memiliki semua fadilah tersebut, maka ini membantu kita menetapkan niat kita
dalam menghafal Alquran, termasuk pula menjadi motivasi.
2. Pasang target
Penentuan target berguna untuk
menggiatkan usaha. Ada dua cara memasang target:
a. Target hafalan
Berapa banyak
yang akan dihafal selama waktu tertentu atau waktu yang kita tetapkan.
Contoh: Dalam setahun ingin menghafal
1 juz, kemudian kita bagi kembali dalam setahun berapa baris yang mestinya kita
hafal setiap harinya atau setiap minggunya. Semakin rinci kita menyusun recana
target, maka akan semakin mudah kita menghafal.
b. Target waktu
Target waktu adalah tahapan
berikutnya setelah kita terbiasa menargetkan berapa hafalan yang harus
diperoleh dalam waktu tertentu. Berikutnya dengan target waktu, kita
menargetkan berapa banyak hafalan yang harus diperoleh dalam waktu yang telah
kita rencanakan.
Contoh : dalam waktu 1 jam berapa
banyak baris yang kita dapat atau berapa banyak halaman yang dapat dihafal.
3. Setia pada 1 mushaf
Maksudnya
adalah jangan berganti-ganti mushaf, karena sesungguhnya menghafal itu
melibatkan banyak indra, mata merekam tulisan ayat-ayat AlQur’an, telinga
mendengar apa yang kita baca dan mulut yang jelas difungsikan untuk membaca.
Dengan satu mushaf, mata akan merekam letak ayat,
tulisan dan halaman yang terdapat dalam AlQur’an. Sehingga jika kita seringkali
berganti-ganti mushaf maka ini akan mempersulit kita untuk beradaptasi dengan
mushaf yang berbeda dengan sebelumnya.
4. Jaga Mindset (pola pikir)
Dalam buku ‘Bukan Sekedar Menulis, Pastikan Best Seller!’ yang di tulis
oleh Tendi Murti, beliau memperkenalkan hukum Low of Attraction. Keyakinan dan
tekad diri yang kuat untuk memperoleh impian.
Dalam menghafal AlQur’an juga demikian, jika kita sudah menetapkan impian dan
tujuan kita, kemudian kita yakin-bahwa-kita bisa, lihatlah.., semesta akan
membantu, sel-sel dalam tubuh kita bekerja untuk mencapai impian tersebut. Maka
dari itu, penting sekali kita menjaga pola pikir kita, berpikir bisa dan mampu
agar kemudahan menghafal kita dapatkan, jika sebaliknya kita pesimis dengan
kemampuan diri, maka ini akan menjadi halangan bagi kita memperoleh kemudahan
dan impian dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Lagi pula Allah telah
menjamin kemudahan bagi siapa saja yang mau menghafal AlQur’an, dan perasaan
sukar atau pikiran sulit yang kita rasakan selama ini dalam menghafal
datangnya adalah dari syaitan.
5. Komunitas
Dimanapun, kita akan kuat dan mampu melakukan sesuatu bersama-sama. Komunitas
adalah salah satu upaya untuk membantu kita tetap bersemangat menghafal
AlQur’an. Maka berkumpullah dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan impian
yang sama agar dapat berbagi dan belajar bersama.
6. Istiqomah
Dalam menghafal dibutuhkan keistiqomahan, baik istiqomah dalam menghafal
hafalan baru, maupun dalam mengulang hafalan yang sudah dihafal. Bagaimanapun
tujuan menghafal adalah ‘Hafal’ bukan ‘pernah hafal’, karena ‘Hafal’ berarti
hafalan itu kuat dihati dan didalam ingatan kita, sedangkan ‘pernah hafal’
adalah sebaliknya. Dengan itu, istiqomah sangat dibutuhkan untuk memperoleh
hafalan yang kuat.
7. Sediakan Waktunya
Setiap hal yang dilakukan dengan waktu sisa tidak akan mendapatkan hasil yang
maksimal, sedangkan hal yang dilakukan dalam waktu yang sudah dijadwalkan akan
mendapatkan hasil yang diinginkan. Waktu terbaik dalam menghafal AlQur’an
adalah :
a. Sebelum atau setelah waktu subuh
b. Waktu dhuha hingga sebelum Zuhur
c. Setelah Ashar sampai menjelang
maghrib
d. Setelah maghrib dan setelah Isya
e. Dini hari atau setelah tahajud.
Jika menghafal kita lakukan dengan
kesungguhan dan berulang-ulang maka akan kita peroleh hasil yang maksimal,
bukankah kemudahan itu telah Allah janjikan?, Jangan ditanya berapa pula
pahala yang akan kita dapatkan jika 1 huruf saja sama dengan 10 kebaikan,
sungguh tak mampulah diri menghitungnya. Serahkan saja perhitungan itu pada
Allah, kita cukup jalankan usaha.
Semangat menghafal..!
Kita bisa..!!
Baguus mb, semoga bisa jg menerapkan ilmu dr mb, makasih
BalasHapusterimakasih :)
HapusBaguus mb, semoga bisa jg menerapkan ilmu dr mb, makasih
BalasHapusterima kasih mbak tulisannya. semoga bisa menerapkan
BalasHapusSemangat mba wiwid
Hapus