"Pak Edi..., saya hampir lupa mengatakan kalau tadi di pemakaman, saya menemukan bola milik Eve. Saya yakin itu milik putrimu karena ada nama kalian di bola itu."
"Ya Tuhan, benarkah?" Aku yakin bola itu sudah hilang sejak kemarin. Bola itu menggelinding entah kemana. "Baiklah, terimakasih sudah memberitahukan keberadaan bola itu, Pak." akan kuambil bola itu, setidaknya itu akan menjadi barang kenangan terakhir kami.
Usai berbincang-bincang dengan Pak Juna dan menghabiskan secangkir teh aroma Melati, aku berpamitan dan kembali menuju pemakaman. Melewati bagian depan gerbang dimana tadi aku bertemu dengan laki-laki tua yang misterius.
Benar-benar aneh, aku yakin tadi sedang berbicara dengan laki-laki tua di depan gerbang pemakaman. Aku segera memasuki pemakaman. Dimana-mana, suasana pemakan selalu sama. Sendu.
Kutemukan bola Eve di dekat nisannya. Kenapa bola ini bisa ada di sini? Sungguh aku sedang malas berpikir, tidak masuk akal bagaimana bisa bola itu menggelinding ke area pemakaman. Sedangkan, arah pemakaman dan tanah lapang saling berlawanan.
********
Lanjut ke cerita 'Aku Penasaran'
Tinggalkan komentar untuk menandai bagian ini.
#cerita belum selesai
#tantangan kelas fiksi-6
Komentar
Posting Komentar