Masa telah dibatas sejak semula
Ujung lorong misteri itu menunggu
Dalam bayang gelap tak terlihat
Tak mampu pastikan ada-tiadanya
Ini hanya masalah posisi
Ada dan tiada
Makna adanya berarti masih disini
Dalam planet cantik bernama Bumi
Sedang tidaknya adalah hilang dalam tangkapan indra
Jangan ditunggu
Karna ia-nya pasti
Penantian kini hanya sisa
Saatnya mengumpulkan remah-remah pahala
Wahai jiwa
Kini kau ada
Dalam tubuh ringkih lagi rapuh
Entah kapan kau tiada
Melepas diri dari tubuh
Jika sampai waktu itu
Maka pergilah
Namun sedikit kesempatan kuharap dapat tinggalkan pesan
Bahwa kematian itu pasti datang
Bahwa waktunya menjadi misteri
Dan sakitnya perpisahan itu hanya dirasa sendiri
Lalu duka bagi yang menangisi
Tak dapat menanggung si mati
Wahai jiwa
Mari kupaksa kau persiapkan diri
Meraih pahala sebelum mati
Apalah arti kesenangan duniawi
Jika nyala bara jadi tujuan nanti
Ujung lorong misteri itu menunggu
Dalam bayang gelap tak terlihat
Tak mampu pastikan ada-tiadanya
Ini hanya masalah posisi
Ada dan tiada
Makna adanya berarti masih disini
Dalam planet cantik bernama Bumi
Sedang tidaknya adalah hilang dalam tangkapan indra
Jangan ditunggu
Karna ia-nya pasti
Penantian kini hanya sisa
Saatnya mengumpulkan remah-remah pahala
Wahai jiwa
Kini kau ada
Dalam tubuh ringkih lagi rapuh
Entah kapan kau tiada
Melepas diri dari tubuh
Jika sampai waktu itu
Maka pergilah
Namun sedikit kesempatan kuharap dapat tinggalkan pesan
Bahwa kematian itu pasti datang
Bahwa waktunya menjadi misteri
Dan sakitnya perpisahan itu hanya dirasa sendiri
Lalu duka bagi yang menangisi
Tak dapat menanggung si mati
Wahai jiwa
Mari kupaksa kau persiapkan diri
Meraih pahala sebelum mati
Apalah arti kesenangan duniawi
Jika nyala bara jadi tujuan nanti
hmm,,entah kenapa tema waktu slalu saja trasa menohok:")
BalasHapuskeren puisinyaa,aku sukaa^^
berarti mba Aira sangat sadar akan pentingnya waktu, saya yakin mba juga orang yang sangat menghargai waktu.
BalasHapusterimakasih :D