Langsung ke konten utama

Kegilaan Sesaat

Pernah lihat orang waras yang menjadi gila secara berjama'ah?
bukan..bukan karena kesurupan atau sedang akting, ini benar-benar orang waras yang gila secara bersama-sama dan diwaktu yang sama pula, kegilaan ini selalu terjadi pukul 7 pagi. Gilanya seru bahkan sampai mengundang mati.

Sudah ketebak kenapa bisa seperti itu? jawabannya adalah karena waktu, kegilaan ini disebabkan oleh waktu yang sempit namun perjalanan yang ditempuh untuk sampai pada tempat tujuan masih jauh.

Pagi ini seperti biasanya Afa di antar ibu ke sekolah. Jalanan padat walau tak harus merayap, kebisuan menemani selama perjalanan menuju sekolah. Ibu tak bersuara karena fokus mengendarai motor dan jalan yang ditempuhnya. Setiap pagi adegan-adegan lucu akan Afa nikmati secara gratis. salah satu contohnya adalah musik klakson bersyair sumpah serapah dari pengendara motor yang hampir bertabrakan atau perebutan jalan saat lampu merah.

"Bod*h.., Gil*..!" Teriak seorang bapak yang mengendarai motor Tiger. Kasihan sekali anak yang bersama bapak itu, pagi hari si anak harus mengingat pelajaran memaki dari ayahnya.

"Mau mamp*s yaa...!" Bentak seorang sopir angkot dibalik kemudinya. hampir saja ia menabrak anak sekolah yang memotong jalannya dari simpang jalan arah sebelah kiri. Anak sekolah itu melanggar lampu merah. Pastinya sangat terburu-buru atau sudah jadi kebiasaan baru.

Ibu geleng-geleng saja melihat pertunjukan "panas" didepan mata, bagaimana tidak disebut panas, siapa saja pasti akan merasakan emosi yang sama, marah dan kesal. Bahkan ibu pernah sekali terpancing emosi ketika seorang mahasiswi yang mengendarai motornya seperti orang mabuk. Motor yang dikendarai mahasiswi itu seperti tak terkendali dan kecepatannya tersendat-sendat bukan karena mogok, tetapi karena mahasiswi tersebut mengendarai motor sambil mengetik sms. Sok sibuk banget kan..?. secepat kilat ibu menepuk tangan kanan mahasiswi itu dan menegurnya.

"Dik...perhatikan jalannya dong." Teriak ibu. tapi dasar tuh mahasiswi jahilnya ndak ketulungan, dia malah meneruskan ketikan sms-nya, mungkin tanggung sedikit lagi selesai. melihat respon demikian, ibu dengan keahlian balapnya nekat nyerempet tuh mahasiswi dengan tujuan menakutinya agar ia kembali fokus mengendarai motor dan memperhatikan jalannya, dan ibu berhasil, dengan wajah takut campur malu mahasiswi itu mengakhiri aktivitasnya ber-hp-ria.

Begitulah kegilaan kompak yang terjadi dijam sibuk. hari ini pun Afa mengalaminya, dua motor menghalangi jalan Afa dari arah berlawanan, ibu dengan spontan menekan klakson lebih lama sehingga menghasilkan bunyi lebih panjang. Jelas saja dua orang pengendara motor yang menghalangi dibuat jadi kocar-kacir. benar-benar gila, jalan sempit masih mau disalip juga. Ibu gemas tapi tak sempat marah, alasannya kita semua sama-sama mengejar waktu. Bahkan ibu berpikir kalau kami semua masih diselamatkan Tuhan. Afa, ibu dan dua orang pengendara motor itu. Entah siapakah diantara kami yang memiliki amal ibadah lebih baik, sehingga Tuhan tak ingin mencelakakan salah satu orang diantara kami. 

Waktu memang ibarat pedang, jika tak berhati-hati memanfaatkannya, maka itu akan menebasmu.

Nyanyian waktu bergaung berderu
Penikmat masa terkapar terlena
Hidup melangkah menyambut hari baru
Hingga maut yang misteri tiba

Berderu..
Terlena..
Hari-hari baru..
Maut tiba..

Ujung nafas ini kan berakhir
Penantian ini pun akan sampai
Persiapkan diri  menuju Yang Mulia
Di Arasy Agung penuh Cahaya

#Awan Putih, bersambung..









 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng (bag.6)

-Topeng Ambisi- Seorang laki-laki tergesa-gesa memasuki ruangannya, setengah berlari Ia menghampiri meja kerja dan dengan kasar menarik satu persatu laci-laci yang tersusun rapi pada bagian bawah meja, kemudian mengobrak-abrik isinya. Ketika yang dicari belum ditemukan, Ia beralih pada lemari yang berada di belakangnya. Hal yang sama dilakukan, Ia pun mengacak habis isi lemari untuk mencari sesuatu yang amat berharga baginya.  "Dimana dokumen itu..kurang ajar!" Makinya pada seseorang yang ada dalam pikirannya. "Baiklah..jika ini pilihannya, akan kuturuti permainannya" Desisnya dengan rasa kesal yang tertahan. Ia tahu, wanita itu tak main-main dengan ancamannya tadi siang. Ambisinya yang terlalu besar dan menggebu-gebu secara otomatis memutuskan hubungan Simbiolis Mutualisme yang selama ini telah mereka jalin sejak setahun terakhir.  Jika bukan karena Mita yang dengan sembunyi-sembunyi memberitahukan padanya bahwa dokumen penting itu telah

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indonesia, J

Topeng (bag.3)

-Masa Lalu- Hera kecil sering kali di- bully oleh teman-temannya. Kala itu ia berusia 8 tahun, tubuhnya yang kecil dan lemah membuat ia menjadi sasaran empuk. Tidak ada satupun yang dapat membantunya, lebih tepatnya tidak ada yang mau. Sepulang dari bermain, sambutan kasar juga ia terima dari keluarga, tepatnya keluarga angkat. Hera diadopsi pada usia 2 tahun. Dengan niat sebagai pancingan agar kedua orang tua angkatnya bisa segera mendapat momongan. Tapi usaha ini belum menunjukkan hasil seperti yang diinginkan.  Saat Hera berusia 10 tahun Ibu angkatnya pun hamil. Kehamilan yang ditunggu-tunggu selama 9 tahun, sebelumnya beberapa kali Ibu angkat Hera ini sudah pernah hamil, sayangnya setiap kali hamil justru ibunya juga mengalami keguguran lagi dan lagi. Kehamilan ketiga kali ini dijaga ketat dan ekstra hati-hati, namun takdir berkata lain, saat ibu angkatnya mengandung pada usia kehamilan 8 bulan, kecelakaan tragis menyebabkan nyawa ibu dan calon adiknya itu melayang. Duka