Langsung ke konten utama

KESAYANGAN


Ribut banget nih orang. Tapi seru juga. 

Ini tanggapan pertama saat setahun yang lalu bergabung di komunitas ODOP 2. Seperti biasa, saya memilih posisi silent reader. Bukan apa-apa, menyimak itu lebih menyenangkan, dan menerima lingkungan baru, bagi saya sangat membutuhkan waktu lebih lama daripada teman-teman yang lainnya.

Ya ampun, nih orang nggak bisa habis apa tenaganya? Pakai baterai apa sih? 

Ungkapan ini untuk siapa lagi kalau bukan tokoh yang seminggu ini sedang hangat dibicarakan. Yap, Dewie Dean. Yang kemudian akan saya sebut Awie sebab demikian lidah terbiasa menyebutnya.

Kembali ke-betapa herannya saya dengan gadis yang sudah memijakkan kakinya di beberapa Negara tetangga ini. Bagaimana bisa matanya on terus jika dilihat dari aktifitas chatnya di grup yang seperti air tumpah (maaf ini agak hiperbola)

Dan tepat pada tanggal setelah hari kemerdekaan negara tercinta, yaitu 18 Agustus 2016 pukul 16.34 bagian rumah saya, gadis kelinci energizer ini memanggil lewat messenger.

Masih ragu-ragu sebenarnya mengangkat panggilan Awie, sebab baru keluar dari trauma. Tapi entah kenapa ringan saja jempol kanan saya menggeser tombol sebagai tanda setuju, lantas menyapa, "Hello, Assalamualaikum." bisa ditebakkan percakapan selanjutnya seperti apa? Iya, mengalir bagai Air Terjun Paoh yang segarnya bukan main di daerah Kayong Utara.

-Doraemonku-

Siapa yang nggak pernah nonton doraemon? Rugi banget. Nah, yang pernah nonton, pasti gemeskan lihatnya? Demikian pula Awie di mata saya. Bahkan melihat foto profil di WA-nya saja, bisa bikin saya senyum-senyum sendiri bahkan ketawa sendiri (agak akut ternyata saya ini) tapi begitulah adanya Awie dalam benak saya.

Sebenarnya ingin sekali melihat foto Awie dengan wajah cemberut atau minimal dicemberut-cemberutkan. Tapi gagal, untuk membayangkannya saja saya gagal. Tidak ada dan belum pernah saya temukan aura negatif selama berteman dengan gadis pecinta doraemon ini. Luar biasa, artinya sosok menyenangkan ini pernah dan sungguh sangat beruntung sekali saya mengenalnya, hingga tanpa keberatan saya panggil sebagai 'Kesayangan'.

Terimakasih Awie, karena bersedia menjadi sahabat sekaligus saudara yang baik dan menyenangkan. Semoga persaudaraan yang kita jalin ini tetap terjaga dengan baik dan bertambah subur seperti lemak-lemak yang mulai mendapatkan kemaslahatannya di bagian lingkar perut kita. Eh..., ganti ahh.. Sesubur rak buku yang setiap waktu bertambah koleksinya. Aamiin.

#onedayonepost
#untukkesayangan

Komentar

  1. Ammaaaaaaaaaaa 😍😍😍😍😍😍😘😘😘😘😘

    Wahhh br kluar dr trauma mlah di tlp sama Awie jd tmbh trauma .


    Sayang amma ketat-ketat. pelukkkkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngoahahahaha... Pengennya sih meluk, tapi gimana ya? Peluk guling aja lah sambil membayangkan Awie.

      Saaayaaangg Awie. Mmuach muach muach. 😘😍

      Hapus
  2. Balasan
    1. Habisnya profil WA awet, doraemon terus, gak diganti2.😀

      Hapus
  3. Cieee kesayangan.... hati2 terjerumus lgbt, haha

    BalasHapus
  4. Hhiii... Kak wie doraemon? Suruh ngeluarin pintu ajaib atuh biar kopdar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pintunya belum dibalikin sama nobita. 😄😄

      Hapus
  5. Xixixixi.. Pake baling baling bambu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi dipakai suneo sama shizuka, mba. 😄

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indone...

Blog Jadi Media Belajar, Kenapa Tidak?

Blog sebagai Media Pembelajaran  Resume ke-5 Gelombang 29 Rabu, 28 Juni 2023 Narasumber: Dail Ma'ruf, M. Pd Moderator: Helwiyah, S. Pd, M.M.  KBMN 29 - Pertemuan kelima dilaksanakan pada Rabu, 28 Juni 2023. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.  Narasumber kali ini adalah seorang alumni KBMN gelombang 20. Beliau adalah Bapak Dail Ma'ruf, M. Pd yang akan membawakan materi 'Blog sebagai Media Pembelajaran'. Dimulai dengan kisah 'nol'-nya dalam dunia menulis, Pak Dail meyakinkan peserta bahwa jika punya niat dan kemauan, maka apa yang dicita-citakan akan terwujud. "Blog dan media pembelajaran itu apa?" Pak Dail memantik pertanyaan untuk mengurai materi yang akan disampaikannya.  Sejarah adanya blog, dikenal pada awal reformasi tahun 1998 oleh Jhon Barger.  Awalnya blog hanya dijadikan sebagai media untuk menulis buku harian, tapi kemudian berkembang hingga menjadi 12 jenis, di antaranya ada blog pendidikan, pribadi, sastra, bertopik, hukum, agama, bisnis...

Topeng (bag.9)

-Surat Misterius-   Ikuti kisah sebelumnya disini Dua surat diterima pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada. Yang Terhormat : Dimas Arga Atmaja, M.E Hanya namanya saja yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.  ‘ AKU SUDAH TAHU! ’ Begitu isi kalimat yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi. Mau tidak mau ingatan Dimas kembali pada sms yang d...