Langsung ke konten utama

Edafon



Perihal sajak, harusnya berhak atas apa saja yang ingin disampaikan, berhak atas semua bayang yang mengejar dan pasrah tergelatak di celah-celah misterius tangan Tuhan, ingin kusematkan bahwa kehidupan ini hanya sekejap mata atau sedikit lebih lama dengan menganggukkan kepala.

Aku mencintaimu, yaa … mencintaimu, sungguh mencintaimu, maka kulakukan ini, membuat gembur tubuhmu, membaliknya, mengaduknya dan kembali kuinjak agar engkau siap menampung benih yang nanti akan mengisi kantung-kantung nyawa anak manusia. 

Tapak-tapak kakiku merangkai kata, menggubah sajak edafon

Tersenyumlah! Akan ada kehidupan. Kita tahu itu, sejak nenek moyang menggerakkan jari-jarinya, sejak itulah kita bersua.

Kamu pun demikian, mencintaiku, sangat mencintaiku, tak ingin memberatkan langkahku, hingga bagaimana caranya kau mudahkan semua, agar segera padi-padi bertumbuh, panen dan kembali kita bertemu. 

Helai-helai ilalang, rumput dan dedaunan liar bertumbuh, sejenak kunikmati karena kamu butuh aku. Meski mesin masa depan lebih gagah terlihat pongah. Aku pasti lebih kamu mau.

Kecipak lumpur kini menyusun nada, di rintik hujan simfoninya sempurna, kita menumpang basah yang mengguyur dan menggenang, suara-suara alam bercumbu dalam dersik angin bertiup. Liriknya sederhana. Cinta.

Dalam purnama kesekian, sawah ditumbuhi padi muda. 

Kita adalah edafon. Lahirkan titik-titik resah menakjubkan yang terletak pada pertemuan, sebab aku telah menjadi sebagian dari nafasmu. Kita bertemu untuk kesempatan bertumbuh. 

^.^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menggali Potensi Mulai dari yang Disukai dan Dikuasai

 Gali Potensi Ukir Prestasi  Resume ke-4 Gelombang 29 Senin, 26 Juni 2023 Narasumber: Aam Nurhasanah, S. Pd Moderator: Muthmainah, M. Pd KBMN 29-Pertemuan keempat dilaksanakan pada Senin, 26 Juni 2023, dengan tema 'Gali Potensi Ukir Prestasi'. Sebelum masuk ke materi, Ibu Muthmainah, M. Pd yang akrab dipanggil bu Emut dari lebak Banten, dan bertugas sebagai moderator memperkenalkan diri serta memaparkan sedikit info tentang narasumber.  Narasumber luar biasa dengan julukan penulis luar biasa dan juga pioneer pegiat literasi Kabupaten Lebak Banten, Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang juga akrab disapa bu Aam, dikenang oleh bu Emut sebagai kompor, dalam arti yang menyemangati para penulis muda untuk menghasilkan karya tulis mereka menjadi buku. Bu Aam merupakan anggota KBMN gelombang 8 yang kemudian menyelesaikan pelajaran literasinya di gelombang 12.  "Dulu, kami menyebutnya BM 12 (Belajar Menulis 12) Juli 2020. Istilah KBMN muncul saat kopdar pertama di Gedung Guru Indone...

Blog Jadi Media Belajar, Kenapa Tidak?

Blog sebagai Media Pembelajaran  Resume ke-5 Gelombang 29 Rabu, 28 Juni 2023 Narasumber: Dail Ma'ruf, M. Pd Moderator: Helwiyah, S. Pd, M.M.  KBMN 29 - Pertemuan kelima dilaksanakan pada Rabu, 28 Juni 2023. Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.  Narasumber kali ini adalah seorang alumni KBMN gelombang 20. Beliau adalah Bapak Dail Ma'ruf, M. Pd yang akan membawakan materi 'Blog sebagai Media Pembelajaran'. Dimulai dengan kisah 'nol'-nya dalam dunia menulis, Pak Dail meyakinkan peserta bahwa jika punya niat dan kemauan, maka apa yang dicita-citakan akan terwujud. "Blog dan media pembelajaran itu apa?" Pak Dail memantik pertanyaan untuk mengurai materi yang akan disampaikannya.  Sejarah adanya blog, dikenal pada awal reformasi tahun 1998 oleh Jhon Barger.  Awalnya blog hanya dijadikan sebagai media untuk menulis buku harian, tapi kemudian berkembang hingga menjadi 12 jenis, di antaranya ada blog pendidikan, pribadi, sastra, bertopik, hukum, agama, bisnis...

Topeng (bag.7)

-Menemukan Kasih- Dimas baru menyelesaikan pekerjaannya. Walau jam makan siang telah tiba, Ia enggan keluar dari ruang kerja. Selera makannya hilang sejak kekacauan itu menimpa perusahaan. Duduk dan berdiam diri lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu diluar ruangan. Pintu kantornya diketuk, Dimas mempersilahkan masuk. "Dimas..bagaimana kabarmu?" Sapa tamu itu akrab. "Ooh..Anton, Silahkan duduk." Dimas menyambut tamu yang ternyata adalah teman baiknya, dengan wajah senang. "Aku baik-baik saja, tapi seperti yang kau ketahui, perusahaan ini dilanda hal yang tidak menyenangkan."Sambungnya lagi. "Turut prihatin atas musibah yang menimpa bawahanmu. Maaf aku  tidak ada disini untuk membantu saat itu." Anton bersimpati pada temannya. Istirahat siang itu dihabiskan dengan pembicaraan seputar kasus pembunuhan yang menimpa karyawan perusahaan. Sebenarnya Dimas malas membahas hal itu lagi, tapi demi menghargai teman bai...