Langsung ke konten utama

Langkah Ketiga - Merancang

MIND MAP DAN OUTLINE



Langkah berikutnya dalam penulisan kali ini adalah membuat Mind Map dan Outline.  Seperti yang kita ketahui, Mind Map adalah peta pikiran. Dengan Mind Map seluruh isi rangka buku dapat kita lihat hanya dalam satu halaman saja. Sedangkan Outline adalah kerangka karangan yang dibuat untuk membantu kita merangkai ide-ide, menyusunnya secara jelas dan teratur. Sehingga sering pula outline ini disebut sebagai inti dari sebuah tulisan.
Untuk kali ini saya akan mengambil satu ide saja dari tugas sebelumnya (Menjerat Ide) dan satu lagi merupakan tugas pribadi yang didapat dari dosen salah satu matakuliah untuk membuat buku selama liburan bulan Ramdhan nanti. (gak apa-apa yaa..hehee)

Berikut Ide yang akan dikembangkan:

1. Mu’tazilah
a. Mind Map
b. Outline
I. Sejarah Munculnya
1. Masa Kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib
  - Pemerintahan dan Konflik
  - Aliran Pasca Konflik
2. Masa Sahabat dan Tabi’in
  - Pendapat
  - Pemikiran
3. Antara Murji’ah dan Khawarij
  - Posisi Tengah
  - Mengenal Kaum Fasiq
II. Ajaran Mu’tazilah
1. Pengesaan
  - Sifat-sifat Tuhan
2. Keadilan
  - Keadilan Tuhan
  - Kehendak Mutlak
3. Janji dan Ancaman
  - Iman
  - Kufur
4. Diantara Dua Posisi
  - Posisi Pelaku Dosa
5.Menyeru Kebaikan dan Mencegah Keburukan
a. Perbuatan Tuhan
b. Perbuatan Manusia
III. Bagaimana Hubungannya Dalam Pendidikan
1. Belajar Adil
2. Mengenal Tuhan dan Sifatnya
3. Mengenal diri 
4. Memetik Pelajaran
5. Sampaikan



2. Petualangan di Pulau Borneo
a. Mind Map



b. Outline

I. Hutanku
1. Hutan Kota
2. Hutan Wisata
3. Hutan Lindung
4. Hutan Rimba
II. Tumbuhan
1. Jenis Tumbuhan
2. Tumbuhan Aneh
3. Keunikan
4. Manfaat
III. Serangga
1. Jenis Serangga
2. Rahasia Rayap
3. Nilai Plus
IV. Survival
1. STOP
a. Stop and Seating
b. Thingking
c. Observe
d. Planning
2. Survival, Why?
a. Kondisi Alam
b. Kondisi Makhluk Hidup Sekitar
c. Kondisi Diri
3. Kebutuhan Survival
a. Mental
b. Pengetahuan
c. Peralatan
d. Pengalaman
V. Petualangan
1. Penelitian
2. Jalan-jalan - Pengalaman Unik
3. Refreshing
a. Tafakur
b. Semakin Dekat Dengan-Nya
4. Obsesi
a. Mimpi-Mimpi
b. Target
c. Penaklukan


Sekian yang dapat saya tuliskan, semoga berikutnya rancangan kerangka tulisan ini bisa diselesaikan hingga akhir (karena biasanya saya suka pindah ke-lain hati, hehhee). 
Selain itu saya sangat sadar betapa pentingnya referensi beberapa buku dan sumber hidup yang bisa dikorek ilmunya guna mendukung lahirnya ide ini dalam bentuk buku (tolong ya Allah). (T_T). Baiklah, akhir kata saya tutup dengan membaca Alhamdulillah. (selesai Mak..langsung sujud) 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng (bag.7)

-Menemukan Kasih- Dimas baru menyelesaikan pekerjaannya. Walau jam makan siang telah tiba, Ia enggan keluar dari ruang kerja. Selera makannya hilang sejak kekacauan itu menimpa perusahaan. Duduk dan berdiam diri lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu diluar ruangan. Pintu kantornya diketuk, Dimas mempersilahkan masuk. "Dimas..bagaimana kabarmu?" Sapa tamu itu akrab. "Ooh..Anton, Silahkan duduk." Dimas menyambut tamu yang ternyata adalah teman baiknya, dengan wajah senang. "Aku baik-baik saja, tapi seperti yang kau ketahui, perusahaan ini dilanda hal yang tidak menyenangkan."Sambungnya lagi. "Turut prihatin atas musibah yang menimpa bawahanmu. Maaf aku  tidak ada disini untuk membantu saat itu." Anton bersimpati pada temannya. Istirahat siang itu dihabiskan dengan pembicaraan seputar kasus pembunuhan yang menimpa karyawan perusahaan. Sebenarnya Dimas malas membahas hal itu lagi, tapi demi menghargai teman bai

Topeng (bag.9)

-Surat Misterius-   Ikuti kisah sebelumnya disini Dua surat diterima pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada. Yang Terhormat : Dimas Arga Atmaja, M.E Hanya namanya saja yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.  ‘ AKU SUDAH TAHU! ’ Begitu isi kalimat yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi. Mau tidak mau ingatan Dimas kembali pada sms yang diterimany

Topeng (bag.5)

-Dugaan- Dua foto wanita cantik terpajang di dinding ruangan. masing-masing dilengkapi dengan data yang dibutuhkan para penyidik untuk memecahkan kasus pembunuhan yang sedang ditangani. "Diperkirakan pembunuhnya adalah seorang pria muda" Inspektur Bobby membuka suara. "Walaupun tak ada tanda-tanda kekerasan seksual." Sambungnya lagi. "Dilihat dari tempat kejadian, tidak ada tanda-tanda perlawanan dari korban dan sepertinya ini sudah direncanakan." Rudi ikut berkomentar. Inspektur Bobby mengamati lekat-lekat data para korban yang ada ditangannya. Merusak wajah korban setelah kematian, menunjukkan adanya masalah mental yang serius pada pelaku. Begitulah kondisi kedua korban saat ditemukan. Wajahnya disayat seperti hendak membalaskan dendam. Entah apa sebenarnya motif dari pembunuhan ini. Yang jelas kedua korban adalah teman dekat dan juga bekerja di tempat yang sama. "Aku pikir pelaku pembunuhan dari kedua korban ini adalah