Langsung ke konten utama

Menyimak Materi dari Guru Blogger Indonesia: Menulislah Setiap Hari

 

Judul: Menulis Setiap Hari
Resume ke: 1
Gelombang: 29


KBMN PGRI 29 – Pertemuan pertama belajar menulis di grup WhatsApp Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI atau yang disingkat KBMN PGRI angkatan 29 dilaksanakan pada Senin, 19 Juni 2023. Pertemuan yang dipandu atau diarahkan oleh Ibu Raliyanti sebagai moderator kali ini, sangat ditunggu-tunggu oleh lebih dari 500 peserta yang terdiri dari anggota baru dan juga anggota angkatan sebelumnya.

Sebelum dimulainya pertemuan ini, pada Sabtu, 17 Juni 2023 diadakan Opening Ceremony sebagai pembuka dimulainya pembinaan bagi guru-guru yang tertarik untuk belajar menulis.

“Menulis dan membaca adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan makan dan minum. Oleh karena itu kita perlu menulis setiap hari.” kata Pemateri atau Narasumber kali ini yang kerap disapa Om Jay.

Dalam memaparkan materi berjudul 'Menulis Setiap Hari', Om Jay yang merupakan panggilan akrab dari pemateri yang memiliki nama lengkap Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd ini tidak sekedar mengajak peserta KBMN PGRI 29 agar bersemangat dalam menulis begitu saja, namun juga memberikan tips dan trik paling mudah yang diawali dengan ‘Menulislah Tanpa Ide’.

“Tanpa disadari ide itu akan muncul dengan sendirinya, kalau engkau melihat apa saja barang atau benda di depanmu.” papar Om Jay, sosok yang juga dianugerahi gelar sebagai Guru Blogger Indonesia ini.

Menulis merupakan keterampilan berbahasa urutan yang keempat, setelah mendengar, berbicara dan membaca. Keterampilan dalam berbahasa ini membutuhkan kekuatan nalar dan logika yang sejajar. Karena pada umumnya, orang-orang yang logikanya baik maka kemampuan berbahasanya pun juga baik.

“Mulailah menulis dari tiga alinea saja, yaitu alinea pembuka, isi dan penutup. Dengan ketiga Alinea itu, bisa anda kembangkan lagi menjadi beberapa alinea,” lanjut Om Jay menyampaikan tips dan triknya agar bisa menulis setiap hari.

Disela-sela kesibukannya mengisi materi KBMN PGRI 29, Om Jay juga sedang disibukkan mengisi raport kenaikan siswa kelas 7 dan 8 di SMP Lab School Jakarta. Dengan demikian meluncurlah buku dalam bentuk PDF dengan judul Menulislah Setiap Hari yang ditulis oleh Om Jay sendiri di grup WA. Harapannya, tentu saja peserta akan lebih banyak mendapatkan informasi dengan membaca buku tersebut.

“Jangan menjadi seorang penulis bila anda tidak suka membaca karya tulis orang lain,” tips dan trik yang diberikan Om Jay berikutnya untuk bisa menulis setiap hari.

Tentu saja, membaca merupakan amunisi terbaik bagi seorang penulis. Tidak akan ada yang mampu ditulis jika si penulis tidak mempunyai bahan-bahan untuk ditulis. Sedangkan bahan terbaik dan utama dalam menulis selain ide adalah membaca.

Kegiatan membaca yang dimaksudkan oleh Om Jay adalah Blog Walking atau membaca tulisan orang lain di blog-blog. Dengan banyaknya membaca, maka akan banyak informasi yang masuk. Selain itu juga membaca bisa diperoleh lewat berbagai sumber selain buku, seperti nonton film, berita dan lainnya.

Om Jay dalam proses menjadi penulis yang matang, berusaha mendisiplinkan dirinya untuk menulis setiap hari minimal 500 kata, biasanya beliau menulis lewat blog, sampai dengan saat ini beliau sudah 15 tahun melaksanakan kebiasaan tersebut. Selain blognya masih ter-update dengan baik, juga memberikan penghasilan yang baik pula baginya.

“Dengan menulis setiap hari, kita bersedekah ilmu lewat tulisan dan semoga sedekah kita diterima para pembaca yang haus akan ilmu,” jelas Om Jay menyemangati peserta KBMN PGRI 29.

“Dengan menulis setiap hari, kita berusaha menyampaikan pesan kepada para pembaca tentang informasi yang diperlukan saat ini,” lanjut Om Jay yang juga memiliki mantra Ajaib, ‘Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.

“Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya kembali,” pesannya mengingatkan kembali sebelum sesi tanya jawab dibuka. Sebab setelah pemaparan materi dalam setiap pertemuan, peserta akan diberikan tugas untuk membuat resume sebagai salah satu cara mengikat ilmu dan memulai pembiasaan belajar menulis lewat blog pribadi.***


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng (bag.7)

-Menemukan Kasih- Dimas baru menyelesaikan pekerjaannya. Walau jam makan siang telah tiba, Ia enggan keluar dari ruang kerja. Selera makannya hilang sejak kekacauan itu menimpa perusahaan. Duduk dan berdiam diri lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu diluar ruangan. Pintu kantornya diketuk, Dimas mempersilahkan masuk. "Dimas..bagaimana kabarmu?" Sapa tamu itu akrab. "Ooh..Anton, Silahkan duduk." Dimas menyambut tamu yang ternyata adalah teman baiknya, dengan wajah senang. "Aku baik-baik saja, tapi seperti yang kau ketahui, perusahaan ini dilanda hal yang tidak menyenangkan."Sambungnya lagi. "Turut prihatin atas musibah yang menimpa bawahanmu. Maaf aku  tidak ada disini untuk membantu saat itu." Anton bersimpati pada temannya. Istirahat siang itu dihabiskan dengan pembicaraan seputar kasus pembunuhan yang menimpa karyawan perusahaan. Sebenarnya Dimas malas membahas hal itu lagi, tapi demi menghargai teman bai

Topeng (bag.9)

-Surat Misterius-   Ikuti kisah sebelumnya disini Dua surat diterima pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada. Yang Terhormat : Dimas Arga Atmaja, M.E Hanya namanya saja yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.  ‘ AKU SUDAH TAHU! ’ Begitu isi kalimat yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi. Mau tidak mau ingatan Dimas kembali pada sms yang diterimany

Topeng (bag.5)

-Dugaan- Dua foto wanita cantik terpajang di dinding ruangan. masing-masing dilengkapi dengan data yang dibutuhkan para penyidik untuk memecahkan kasus pembunuhan yang sedang ditangani. "Diperkirakan pembunuhnya adalah seorang pria muda" Inspektur Bobby membuka suara. "Walaupun tak ada tanda-tanda kekerasan seksual." Sambungnya lagi. "Dilihat dari tempat kejadian, tidak ada tanda-tanda perlawanan dari korban dan sepertinya ini sudah direncanakan." Rudi ikut berkomentar. Inspektur Bobby mengamati lekat-lekat data para korban yang ada ditangannya. Merusak wajah korban setelah kematian, menunjukkan adanya masalah mental yang serius pada pelaku. Begitulah kondisi kedua korban saat ditemukan. Wajahnya disayat seperti hendak membalaskan dendam. Entah apa sebenarnya motif dari pembunuhan ini. Yang jelas kedua korban adalah teman dekat dan juga bekerja di tempat yang sama. "Aku pikir pelaku pembunuhan dari kedua korban ini adalah