Langsung ke konten utama

Resensi Kumcer

Judul : Pada Suatu Senja Aku Jatuh Cinta
Penulis : Maya Lestari GF
Penerbit : Basa Basi
Cetakan dan tahun terbit : Cetakan Pertama, Februari 2017
Tebal : 176 halaman
Dimensi : 14 x 20 cm

Buku kumpulan cerita pendek ini memuat 12 cerita. Dituturkan oleh penulisnya bahwa seorang Maya Lestari GF senang sekali mengisahkan cerita-cerita. Baginya, cerita adalah sebuah dunia yang dibangun untuk menyampaikan kebenaran dengan suatu cara yang membuat orang mau dan suka mendengarkannya.

Menurut Maya Lestari GF, kita selalu membutuhkan cerita. Sebab, inilah satu di antara sedikit hal yang membuat kita tetap waras.

Salah satu cerpen yang paling saya suka dari buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh Maya Lestari GF ini berjudul "Seprai". Judul yang menggelitik ini membuat saya penasaran. Cerita bernuansa keluarga ini mengisahkan sosok suami yang memegang kendali rumah tangga di setiap lini, hingga tidak ada kesempatan bagi istrinya memiliki wilayah kekuasaan meski wilayah tersebut sudah ia 'kencingi'.

Kata 'mengencingi' dipakai tokoh istri sebagai penekanan protesnya meski itu sebatas huru hara dalam batinnya saja. Ya, siapapun bisa dengan sesukanya meneriakan kata-kata paling ekstrem di dalam hati tanpa menimbulkan pertikaian dengan orang disekelilingnya. Namun, pada akhirnya, tokoh istri dalam cerpen ini bisa meledak juga. Kecamuk dalam hatinya sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi saat seprai pilihannya dikatai kampungan dan kemudian harus diganti dengan pilihan sang suami.

Maya Lestari GF mampu membawa emosi pembaca. Pembaca (khususnya saya sendiri) ikut merasakan suasana dalam rumah tangga yang dikisahkan oleh penulis. Dalam hal ini saya mulai menebak-nebak bagaimana akhir dari konflik yang semakin seru saat sang istri tidak mau lagi tidur seranjang dengan suaminya yang berkuasa penuh di daerah yang sudah 'dikencinginya'.

Sekali lagi, saya dibuat kagum dengan pesan yang disampaikan penulis dalam akhir cerita ini (tentu saja tebakan saya salah tentang bagian akhir konflik tadi, benar-benar diluar dugaan). Bahwa, dalam kehidupan rumah tangga, kita memang harus melakukan beberapa kompromi.

Pada keseluruhan cerita yang ditulis Maya Lestari GF, mengandung amanat yang tidak dengan serahkan ia jejalkan pada pembacanya. Terkait tentang cinta, bagaimana cara cinta itu bekerja dan bagaimana semestinya cinta itu ditempatkan adalah amanat yang dapat saya tangkap.

Sekian.

#Tantangan RCO L-IV
#Buku tema 1 - hadiah dari Mba Wiwid. 😃Terimakasih mba, disini saya belajar tentang cinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topeng (bag.7)

-Menemukan Kasih- Dimas baru menyelesaikan pekerjaannya. Walau jam makan siang telah tiba, Ia enggan keluar dari ruang kerja. Selera makannya hilang sejak kekacauan itu menimpa perusahaan. Duduk dan berdiam diri lebih menyenangkan daripada menghabiskan waktu diluar ruangan. Pintu kantornya diketuk, Dimas mempersilahkan masuk. "Dimas..bagaimana kabarmu?" Sapa tamu itu akrab. "Ooh..Anton, Silahkan duduk." Dimas menyambut tamu yang ternyata adalah teman baiknya, dengan wajah senang. "Aku baik-baik saja, tapi seperti yang kau ketahui, perusahaan ini dilanda hal yang tidak menyenangkan."Sambungnya lagi. "Turut prihatin atas musibah yang menimpa bawahanmu. Maaf aku  tidak ada disini untuk membantu saat itu." Anton bersimpati pada temannya. Istirahat siang itu dihabiskan dengan pembicaraan seputar kasus pembunuhan yang menimpa karyawan perusahaan. Sebenarnya Dimas malas membahas hal itu lagi, tapi demi menghargai teman bai

Topeng (bag.9)

-Surat Misterius-   Ikuti kisah sebelumnya disini Dua surat diterima pagi itu, seorang karyawan kemudian mengantarkannya pada orang yang dituju. Dimas adalah salah satu penerima surat tersebut, Ia membalik amplop putih yang baru diterimanya untuk mencari tahu siapa pengirimnya. Tak ada. Yang Terhormat : Dimas Arga Atmaja, M.E Hanya namanya saja yang tertera disitu, surat itu kemudian diletakkan begitu saja, karena Dimas enggan untuk membacanya. Namun tak berapa lama kemudian, dengan sukarela Dimas memungut kembali surat tanpa nama pengirim itu, menyobek salah satu sisi amplop lalu membacanya.  ‘ AKU SUDAH TAHU! ’ Begitu isi kalimat yang tertera pada kertas dengan warna kelabu, singkat. Untuk beberapa saat Dimas mematung setelah membaca surat itu, memang tidak jelas apa yang diketahui, namun hati tak dapat dibohongi. Dugaannya surat ini pasti berhubungan dengan Kasus pembunuhan yang terjadi. Mau tidak mau ingatan Dimas kembali pada sms yang diterimany

Topeng (bag.5)

-Dugaan- Dua foto wanita cantik terpajang di dinding ruangan. masing-masing dilengkapi dengan data yang dibutuhkan para penyidik untuk memecahkan kasus pembunuhan yang sedang ditangani. "Diperkirakan pembunuhnya adalah seorang pria muda" Inspektur Bobby membuka suara. "Walaupun tak ada tanda-tanda kekerasan seksual." Sambungnya lagi. "Dilihat dari tempat kejadian, tidak ada tanda-tanda perlawanan dari korban dan sepertinya ini sudah direncanakan." Rudi ikut berkomentar. Inspektur Bobby mengamati lekat-lekat data para korban yang ada ditangannya. Merusak wajah korban setelah kematian, menunjukkan adanya masalah mental yang serius pada pelaku. Begitulah kondisi kedua korban saat ditemukan. Wajahnya disayat seperti hendak membalaskan dendam. Entah apa sebenarnya motif dari pembunuhan ini. Yang jelas kedua korban adalah teman dekat dan juga bekerja di tempat yang sama. "Aku pikir pelaku pembunuhan dari kedua korban ini adalah